PELUANG USAHA TERBAIK

PELUANG USAHA TERBAIK

Shared via AddThis

Read More..

info ikan gurame

Ikan gurami merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae.

Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil.

1. SISTEMATIKA

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Subordo : Belontiidae

Famili : Osphronemidae

Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy, Lac.

Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan 2,0-2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai dengan 10 buah dan pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat.

3. PEMBENIHAN

a. Pemijahan

Ikan gurami dapat memijah sepanjang tahun, walaupun produktifitasnya lebih tinggi terutama pada musim kemarau. Adapun hal yang perlu diperhatikan untuk pemijahan ini adalah padat tebar induk, tata letak sarang, panen telur dan kualitas air media pemijahan. Betina dicirikan dari bentuk kepala dan rahang serta adanya bintik hitam pada kelopak sirip. Induk jantan ditandai dengan adanya benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah yang tebal terutama pada saat musim pemijahan dan tidak adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada. Sedangkan induk betina ditandai dengan bentuk kepala bagian atas datar, rahang bawah tipis dan adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada.

Padat tebar induk adalah 1 ekor/5 m2 dengan perbandingan jumlah jantan:betina adalah 1:3-4. Penebaran induk di kolam pemijahan dapat dilakukan secara berpasangan (sesuai perbandingan) pada kolam yang disekat ataupun secara komunal (satu kolam diisi beberapa pasangan). Induk betina dapat memproduksi telur 1 500 sampai dengan 2 500 butir/kg induk.

Sarang diletakkan 1-2 m dari tempat bahan sarang dengan kedalaman 10 -15 cm dari permukaan air. Sarang dipasang mendatar sejajar dengan permukaan air dan menghadap ke arah tempat bahan sarang.

Tempat bahan sarang diletakkan di permukaan air dapat berupa anyaman kasar dari bambu atau bahan lainnya diatur sedemikian rupa sehingga induk ikan mudah mengambil sabut kelapa/ijuk untuk membuat sarang. Pembuatan sarang dapat berlangsung selama 1 sampai dengan 2 minggu bergantung pada kondisi induk dan lingkungannya.

Pemeriksaan sarang yang sudah berisi telur dapat dilakukan dengan cara meraba dan menggoyangkan sarang secara perlahan atau dengan menusuk sarang menggunakan lidi/kawat dan menggoyangkannya. Sarang yang sudah berisi telur ditandai dengan keluarnya minyak/telur dari sarang ke permukaan air.

Sarang yang sudah berisi telur diangkat. Telur dipisahkan dari sarang dengan cara membuka sarang secara hati-hati. Karena mengandung minyak, telur akan mengambang di permukaan air. Telur yang baik berwarna kuning bening sedangkan telur berwarna kuning keruh dipisahkan dan dibuang karena telur yang demikian tidak akan menetas. Minyak yang timbul dapat dikurangi dengan cara diserap memakai kain.

Kualitas media pemijahan yang baik adalah suhu 25-30 oC, Nilai pH 6,5 - 8,0, laju pergantian air 10-15 % per hari dan ketinggian air kolam 40 - 60 cm.

b. Penetasan Telur

Padat tebar telur 4 sampai dengan 5 butir/cm2 dengan ketinggian air 15 - 20 cm. Kepadatan dihitung per satuan luas permukaan wadah sesuai dengan sifat telur yang mengambang. Untuk mempertahankan kandungan oksigen terlarut, di dalam media penetasan perlu ditambahkan aerasi kecil tetapi harus dijaga agar telur tidak teraduk. Kualitas air media penetasan yang baik adalah suhu 29 - 30 oC, nilai pH 6,7 - 8,6 dan bersumber dari air tanah. Bila air sumber mengandung karbondioksida tinggi, nilai pH rendah atau mengandung bahan logam (misalnya besi), sebaiknya air diendapkan dulu selama 24 jam. Telur akan menetas setelah 36 - 48 jam.

c. Pemeliharaan Larva

Setelah telur menetas, larva dapat terus dipelihara di corong penetasan/waskom sampai umur 6 hari kemudian dipindahkan ke akuarium. Bila penetasan dilakukan di akuarium, pemindahan larva tidak perlu dilakukan. Selama pemeliharaan larva, penggantian air hanya perlu dilakukan untuk membuang minyak bila minyak yang dihasilkan ketika penetasan cukup banyak. Sedangkan bila larva sudah diberi makan, penggantian air dapat disesuaikan dengan kondisi air yaitu bila sudah banyak kotoran dari sisa pakan dan “ Faeces “.

Pemeliharaan larva di akuarium dilakukan dengan padat tebar 15 - 20 ekor/liter. Pakan mulai diberikan pada saat larva berumur 5 sampai dengan 6 hari berupa cacing Tubifex, Artemia, Moina atau Daphnia yang disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Kualitas air sebaiknya dipertahankan pada tingkat suhu 29 - 30 o C, nilai pH 6,5 - 8,0 dan ketinggian air 15 - 20 cm.

d. Pendederan I, II, III, IV dan V

Pemeliharaan benih pada pendederan I sampai dengan V dapat dilakukan di akuarium atau kolam. Di akuarium dilakukan sama seperti halnya pemelihaaran larva tetapi perlu dilakukan penjarangan. Sedangkan di kolam perlu dilakukan kegiatan persiapan kolam yang meliputi pengolahan tanah dasar kolam, pengeringan, pengapuran, pemupukan, pengisian air dan pengkondisian air kolam. Pengolahan tanah dasar kolam dapat berupa pembajakan, peneplokan dan perbaikan pematang kolam. Pengeringan dilakukan selama 2 - 5 hari (tergantung cuaca).
e. Penyakit

Bila teridentifikasi ikan terserang parasit pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian garam 500 - 1000 mg/l dengan cara perendaman selama 24 jam. Sedangkan bila teridentifikasi terserang bakteri pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian oksitetrasiklin dengan dosis 5 -10 mg/l secara perendaman selama 24 jam.
Info BBat sukabumi

Read More..

Invest In Cirata Fish Farm

Kolam ikan jaring apung di Cirata-Jawa Barat adalah Produsen ikan terbesar yang ada selain dari waduk Jatiluhur dan waduk Saguling.Berbagai investor datang dari beberapa kota,seperti : Bandung,jakarta dan luar jawa.
Investasi yang di keluarkan dari satu unit (4 petak kolam ) cukup besar,sehingga banyak yang belum mengetahuinya dan kadang mundur sebelum bertarung.Padahal banyak trik yang dilakukan investor,seperti bergabung dengan kelompok petani yang tergabung dalam gudang-gudang pakan tertentu,asal mengerti dan mengikuti peraturan dari gudang tersebut.
Permodalan dari 1 unit kolam memerlukan dana awal sebagai berikut :
• Pembelian 1 Unit kolam ( 4 petak ) yang bekas sekitar siap pakai Rp.10.000.000
• Biaya bibit ikan mas 200kg x Rp.24.000 = Rp. 4.800.000
• Biaya bibit ikan nila 300kg x Rp.12.000 = Rp. 3.600.000
• Biaya pakan ikan mas 6000 kg x Rp.5.400 = Rp.32.400.000
• Biaya gaji pegawai Rp.300.000 per bulan x 4 = Rp. 1.200.000
• Biaya lain-lain Rp. 500.000
• Total biaya per 4 bulan = Rp.52.500.000
Asumsi modal kembali hasil panen selain modal kolam dari 4 bulan adalah:
• Ikan mas 6000 kg x 60% pakan 3600 kg x Rp.12.500 = Rp.45.000.000
• Nila panen per 6 bulan 1400 kg x Rp. 8.500 = Rp.11.900.000
• Total hasil = Rp.56.900.000
Harga ikan mas maupun nila akan berubah setiap waktu panen,harga diatas adalah harga standar terkecil.
Lebih baik bergabung dengan kelompok gudang pakan,selain terjamin menjual hasil panen,keuangan juga akan terjamin,walaupun harga akan sedikit berbeda dengan harga selain gudang.
Bila bergabung dengan kelompok gudang,maka modal yang besar akan menjadi kecil,karena pihan gudang akan membantu permodalan disaat petani membutuhkan pakan lebih banyak,atau menjelang panen dengan menjaminkan panen ikan.
Yang harus diperhatikan : Selalu mengontrol kerja pegawai,mengontrol hasil panen,mengontrol jaring ikan di lapisan bawah untuk ikan nila,dan menjaga lingkungan di sekitar perairan demi kelangsungan oksigen ikan.
Resiko : Pada bulan tertentu seperti November dan Desember selalu terjadi arus angin yang berbalik,maka jangan terlalu diberi pakan ikan karena resiko arus balik sangat mempengaruhi oksigen ikan.Dan hama yang ada adalah penyakit Herves ikan mas.
Jalan keluar : Apabila terjadi hal yang ada dalam resiko perairan di atas,sebaiknya apabila sudah memasuki ikan yang siap panen maka segera lakukan penjualan secepatnya,atau tidak diberi pakan,sehingga ikan jadi puasa dan ikan mengadaptasi keadaan.
Informasi ini adalah sesuai dengan pengalaman dan teori dari Pabrik Pakan Ikan CPP dan Shinta.
Informasi untuk investasi : persadaputra@gmail.com
Pemesanan ikan Phone : 062-81-8211115
Hormat kami
Pd.Permana Persada ( agen Pakan ikan dan Jual Beli ikan mas/nila/Bibit)

Read More..
 
Template by Administrator Frelia | Anak SD | Blogger